Tujuan Pembelajaran ialah pernyataan yang mendiskripsikan tentang kemampuan / kompetensi yang diinginkan untuk dikuasai siswa. Tujuan pembelajaran merupakan komponen wajib dalam RPP standar proses, RPP 1 halaman maupun RPP SMK PK (Modul Ajar). Demikian juga dalam modul ajar pada program sekolah penggerak serta modul ajar SMK Pusat Keunggulan. Tujuan Pembelajaran K2013 meliputi tujuan pembelajaran KD pengetahuan dan tujuan pembelajaran KD keterampilan. Pada mata pelajaran PA BP dan PKn tujuan pembelajaran mencakup tujuan sikap spiritual dan tujuan sikap sosial juga perlu dinyatakan secara eksplisit.
DAFTAR ISI
- Tujuan Pembelajaran menurut Ahli
- Klasifikasi & Tingkatan Tujuan Pembelajaran
- Komponen Tujuan Pembelajaran
- Perumusan Tujuan Pembelajaran
- Contoh Tujuan Pembelajaran
- Tujuan Pembelajaran pada Modul Ajar Sekolah Penggerak
- Konsep Tujuan Pembelajaran Sekolah Penggerak
- Rumusan Tujuan Pembelajaran Sekolah Penggerak
- Contoh Tujuan Pembelajaran memuat 3 aspek kompetensi, konten dan variasi
Tujuan Pembelajaran pada sebuah RPP menjadi ‘kompas’ atau penunjuk arah kompetensi apa saja yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut. Pada modul ajar SMK PK bahkan dikenal adanya alur tujuan pembelajaran. Ini membuktikan strategisnya tujuan pembelajaran. Dengan demikian tujuan pembelajaran memandu guru mengembangkan kegiatan dan aktifitas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, perumusan tujuan pembelajaran harus dilakukan dengan cermat dan tidak asal-asalan.
Tujuan Pembelajaran menurut Ahli
Tujuan Pembelajaran oleh BLOOM (1956) dalam TAXONOMY OF EDUCATIONAL OBJECTIVES dikelompokkan dalam 6 tingkatan. Klasifikasi tujuan pembelajaran menurut Bloom adalah :
- Knowledge (pengetahuan)
- Comprehension (pemahaman)
- Application (penerapan)
- Analysis (analisis)
- Synthesis (sintesis)
- Evaluation (evaluasi)
Tujuan Pembelajaran oleh LORIN W. ANDERSON AND DAVID R. KRATHWOHL (2001) dalam A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing – A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives diklasifikasikan menjadi 6 (enam) tingkatan yang sedikit berbeda. Dimensi proses kognitif menurut Anderson adalah :
- remember (mengingat)
- understand (memahami / mengerti)
- apply (menerapkan)
- analyze (menganalisis)
- evaluate (mengevaluasi)
- create (mencipta / mengreasi)
Tujuan Pembelajaran Kurikulum 2013
Tujuan Pembelajaran atau hasil belajar yang ingin dicapai dalam K13 dirumuskan dalam tiga ranah taksonomi meliputi ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Klasifikasi perilaku hasil belajar atau tujuan pembelajaran yang digunakan pada Kurikulum 2013 / K13 / K2013 adalah sebagai berikut:
Ranah Sikap
Tujuan Pembelajaran atau hasil belajar ranah sikap dalam Kurikulum 2013 menggunakan olahan Krathwohl, dimana pembentukan sikap peserta didik ditata secara hirarkhis mulai dari menerima (accepting), merespon/menanggapi(responding), menghargai (valuing), menghayati (organizing/internalizing), dan mengamalkan (characterizing/actualizing). Berdasar taxonomi olahan Krathwohl, tujuan pembelajaran dapat dibuat bertingkat-tingkat yaitu :
- Tingkatan menerima (accepting),
- Tingkatan merespon/menanggapi(responding),
- Tingkatan menghargai (valuing),
- Tingkatan menghayati (organizing/internalizing), dan
- Tingkatan mengamalkan (characterizing/actualizing)
Ranah Pengetahuan
Tujuan Pembelajaran atau hasil belajar ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Bloom olahan Anderson, dimana perkembangan kemampuan mental intelektual peserta didik dimulai dari C1 yakni:(1) mengingat (remember), peserta didik mengingat kembali pengetahuan dari memorinya; (2) C2 yakni memahami (understand), merupakan kemampuan mengonstruksi makna dari pesan pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik; (3) C3 yakni menerapkan (apply); merupakan penggunaan prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru;(4) C4 yakni menganalisis (analyse); merupakan penguraian materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan satu sama lainnya dalam keseluruhan struktur;(5) C5 yakni mengevaluasi (evaluate); merupakan kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar;dan (6) C6 yakni mengkreasi (create); merupakan kemampuan menempatkan elemen-elemen secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau mengorganisasikan elemen-elemen ke dalam pola baru (struktur baru).
Berdasar taxonomi Bloom olahan Krathwohl, tujuan pembelajaran ranah pengetahuan dapat dibuat bertingkat-tingkat yaitu :
- Tingkatan (1) C1 yakni mengingat (remember),
- Tingkatan (2) C2 yakni memahami (understand),
- Tingkatan (3) C3 yakni menerapkan (apply);
- Tingkatan (4) C4 yakni menganalisis (analyse);
- Tingkatan (5) C5 yakni mengevaluasi (evaluate);
- Tingkatan (6) C6 yakni mengkreasi (create);
Ranah Keterampilan
Tujuan Pembelajaran atau hasil belajar ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 yang mengarah pada pembentukan keterampilan abstrak menggunakan gradasi dari Dyers yang ditata sebagai berikut: (1) mengamati (observing);(2) menanya (questioning);(3) mencoba (experimenting);(4) menalar (associating); (5) menyaji (communicating); dan (6) mencipta (creating). Berdasar taxonomi olahan Dyers, tujuan pembelajaran ranah keterampilan dapat dibuat bertingkat-tingkat yaitu :
Tingkatan (1) mengamati (observing);
Tingkatan (2) menanya (questioning);
Tingkatan (3) mencoba (experimenting);
Tingkatan (4) menalar / mengasosiasi (associating) ;
Tingkatan (5) menyaji / mengomunikasikan (communicating); dan
Tingkatan (6) mencipta (creating)
Tujuan Pembelajaran atau hasil belajar ranah keterampilan yang mengarah pada pembentukan keterampilan kongkret. Taksonomi menggunakan gradasi olahan Simpson dengan tingkatan: persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerakan, mahir, menjadi gerakan alami, dan menjadi gerakan orisinal. Berdasar taxonomi olahan Simpson, tujuan pembelajaran ranah keterampilan kongkrit dapat dibuat bertingkat-tingkat yaitu :
Tingkatan (1) persepsi, kesiapan, meniru,
Tingkatan (2) membiasakan gerakan,
Tingkatan (3) mahir,
Tingkatan (4) menjadi gerakan alami,
Tingkatan (5) menjadi gerakan orisinal
Komponen Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran Kurikulum 2013 diharapkan mengandung komponen Audience, Behaviour, Condition dan Degree (ABCD), dimana:
- Audience adalah peserta didik
- Behaviour merupakan perubahan perilaku peserta didik yang diharapkan dicapai setelah mengikuti pembelajaran;
- Condition adalah prasyarat dan kondisi yang harus disediakan agar tujuan pembelajaran tercapai, dan
- Degree adalah ukuran tingkat atau level kemampuan yang harus dicapai peserta didik mencakup aspek afektif dan attitude.
Perumusan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran pada Kurikulum 2013 pada dasarnya sama dengan rumusan tujuan pada umumnya. Mengingat terdapat perubahan yang signifikan pada prinsip pembelajaran maka rumusan tujuan perlu mengimplementasikan prinsip-prinsip pembelajaran kurikulum 2013.
Setelah membuat Indikator Pencapaian Kompetensi IPK dari setiap KD dilanjutkan dengan membuat rumusan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan jabaran lebih rinci dari indikator (IPK). Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD dari KI pengetahuan dan KD dari KI keterampilan dengan mengaitkan dimensi sikap yang akan dikembangkan. Perumusannya menggunakan Kata Kerja Operasional (KKO) yang dapat diamati dan atau diukur, mencakup ranah sikap, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan.
Contoh Tujuan Pembelajaran pada KI Pengetahuan :
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan fungsi masing-masing komponen penguat depan universal audio dengan percaya diri
Penjelasan contoh tujuan pembelajaran pada KD dari KI 3 Pengetahuan:
- komponen audience (A) adalah peserta didik
- kompoen behavior (B) adalah dapat menjelaskan fungsi masing-masing komponen penguat depan universal audio
- komponen condition (C) adalah Melalui berdiskusi dan menggali informasi
- komponen degree (D) adalah dengan percaya diri
Contoh tujuan pembelajaran KD dari KI 4 Keterampilan :
Disediakan cairan pelarut pcb (ferriclorida) dan peralatan tangan peserta didik dapat membuat papan rangkaian tercetak (PRT) penguat depan universal dengan teliti
Penjelasan contoh tujuan pembelajaran pada KD dari KI 4 Keterampilan :
– komponen audience (A) adalah peserta didik
– kompoen behavior (B) adalah dapat membuat papan rangkaian tercetak (PRT) penguat depan universal
– komponen condition (C) adalah disediakan cairan pelarut pcb (ferriclorida) dan peralatan tangan
– komponen degree (D) adalah dengan teliti
Berikut adalah contoh analisis yang menghasilkan tujuan pembelajaran,
Contoh Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran, sesuai rekomendasi Kurikulum 2013 perlu dirumuskan dengan jelas agar mudah diukur keberhasilannya. Berdasarkan contoh IPK dari mata pelajaran Perekayasaan Audio tersebut di atas, maka rumusan tujuan pembelajarannya yaitu:
- Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan fungsi masing-masing komponen penguat depan universal audio dengan percaya diri
- Melalui berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan komponen pembentuk rangkaian umpan balik penguat depan universal dengan percaya diri
- Melalui berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan bagian rangkaian dc pada penguat depan universal audio dengan percaya diri
- Melalui berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan cara kerja penetapan bias (tegangan muka) penguat depan universal dengan percaya diri
- Melalui berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan arah arus yang mengalir pada rangkaian penguat depan universal audio dengan percaya diri
- Melalui berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menghitung besaran tegangan searah pada rangkaian penguat depan universal audio dengan percaya diri
- Melalui berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menghitung besaran tegangan AC pada rangkaian penguat depan universal audio dengan percaya diri
- Melalui berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menghitung faktor penguatan (gain) pada rangkaian penguat depan universal audio dengan percaya diri
- Melalui berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan hubungan penguatan dengan lebar tanggapan frekwensi penguat depan universal audio dengan percaya diri
- Melalui berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menghitung batas atas dan batas bawah tanggapan frekwensi penguat depan universal audio dengan percaya diri
Tujuan pembelajaran perlu dinyatakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP agar memberi panduan kepada guru dan siswa dalam proses belajar. Mengetahui tujuan pembelajaran memberi kontrol kepada guru dan siswa sehingga proses belajar mengarah pada kompetensi yang ingin dicapai. Oleh karena itu, pernyataan tujuan pembelajaran perlu dikembangkan dengan cermat.
Tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah perwujudan dari tujuan pendidikan nasional. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan tujuan pendidikan yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pembelajaran dalam skala makro dewasa ini kita kenal dengan Standar Kompetensi Lulusan yang dirumuskan dalam Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar Kompetensi Lulusan ini selanjutnya dikelompokkan menjadi 4 (empat) kompetensi inti di setiap jenjang pendidikan. Kompetensi Inti selanjutnya diimplementasikan ke dalam setiap mata pelajaran pada setiap jenjang dan menjadi dasar pengembangan materi pembelajaran pada mata pelajaran. Sebagai perwujudan akhir maka di setiap mata pelajaran kita kenal kompetensi dasar yang dapat terdiri atas KD Sikap Spiritual, KD Sikap Sosial, KD Pengetahuan dan KD Keterampilan.
Kompetensi-kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa di turunkan dari setiap kompetensi dasar di dalam masing-masing mata pelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah unit kompetensi terkecil yang harus dikuasai siswa dalam rangka mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
Fungsi Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran seharusnya tercantum dalam setiap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang wajib dibuat oleh setiap guru di setiap mata pelajaran dan jenjang pendidikan. Rumusan Tujuan pembelajaran ini berfungsi sebagai pemandu arah / pengarah jalannya pembelajaran dalam rangka menguasai suatu kompetensi. Tujuan pembelajaran pada ranah sikap mengarahkan proses belajar menguasai kompetensi dasar sikap, tujuan pembelajaran pada ranah pengetahuan mengarahkan proses belajar menguasai kompetensi dasar pengetahuan dan tujuan pembelajaran pada ranah keterampilan mengarahkan proses belajar menguasai kompetensi dasar keterampilan. Inilah fungsi penting tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran menentukan materi pembelajaran. Inilah sebabnya tujuan pembelajaran miliki fungsi yang sangat strategis dalam pembelajaran. Kita bisa mengatakan tujuan pembelajaran memiliki keterkaitan dengan materi pembelajaran, evaluasi proses pembelajaran, strategi pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran dan Indikator Pencapaian Kompetensi IPK
Tujuan Pembelajaran erat sekali kaitannya dengan Indikator Pencapaian Kompetensi IPK. Pada uraian di atas telah disebutkan bahwa Tujuan Pembelajaran adalah pernyataan tentang tingkah laku yang harus dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Indikator Pencapaian Kompetensi IPK adalah perilaku-perilaku siswa yang bisa diukur/diamati yang menjadi penanda bahwa kompetensi yang dipelajari sudah dikuasai siswa. Prilaku siswa dalam konteks ini umumnya adalah sub kompetensi kunci dari kompetensi dasar. Sub kompetensi kunci sebagai indikator ini dapat terdiri atas beberapa prilaku siswa baik ranah pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Jadi kata kerja operasional yang digunakan pada perumusan indikator pencapaian kompetensi mewakili suatu kinerja siswa dalam kompetensi dasar tersebut.
Ilustrasi di atas menunjukkan contoh kedudukan kompetensi dasar – indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran. Ilustrasi tersebut menjelaskan kedudukan kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran pada mata pelajaran Perekayasaan Audio. Untuk lebih jelasnya dapat saya beri narasi sebagai berikut:
Kompetensi dasar “Menganalisis rangkaian penguat depan audio” terdiri atas beberapa sub kompetensi kunci. Seorang siswa dapat dikatakan menguasai kompetensi “menganalisis rangkaian penguat depan audio” jika siswa menguasai kompetensi-kompetensi kunci dan salah satu kompetensi kuncinya adalah bisa “menjelaskan”
Kompetensi kunci “menjelaskan rangkaian penguat depan audio” terdiri atas pengetahuan terhadap fakta-fakta, konsep-konsep maupun proses. Inilah yang kemudian dapat menjadi prilaku-prilaku dalam tujuan pembelajaran.
Dengan ilustrasi dan penjelasan di atas cukup jelas kiranya kaitan antara tujuan pembelajaran dengan indikator pencapaian kompetensi IPK. Diskusi terkait indikator pencapaian kompetensi IPK dapat diikuti pada tautan indikator pencapaian kompetensi IPK
Kata Kerja Operasional (KKO) pada Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran maupun Indikator Pencapaian Kompetensi dirumuskan menggunakan kata kerja operasional (kko) yang setara dengan kompetensi dasar (KD). Kita tidak bisa secara serampangan saja memilih kata kerja operasional untuk perumusan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi. Hendaknya, dipilih kata kerja operasional yang tepat.
Berikut ini adalah Kata Kerja Operasional dari Taxonomi Bloom olahan Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001)
Sumber: http://www.apu.edu/live_data/files/333/blooms_taxonomy_action_verbs.pdf
Tujuan Pembelajaran SMK PK & Sekolah Penggerak
Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari pembelajaran dan harus bisa diuji dengan berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman.
Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang digunakan, kesesuaian dengan keberagaman murid, dan metode asesmen yang digunakan.
Tujuan pembelajaran bisa dari berbagai bentuk: pengetahuan yang berupa fakta dan informasi, dan juga prosedural, pemahaman konseptual, pemikiran dan penalaran keterampilan, dan kolaboratif dan strategi komunikasi.
Konsep Tujuan Pembelajaran Sekolah Penggerak
Tujuan pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju CP.
Rumusan tujuan pembelajaran SMK PK / Sekolah Penggerak
Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya mencakup tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) dan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, procedural, metakognitif) tetapi juga mengikutsertakan perilaku capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta profil pelajar Pancasila (Beriman, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri).
Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat 3 aspek berikut ini:
Kompetensi adalah kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh siswa atau diaktualisasikan dalam bentuk produk atau kinerja (abstrak dan konkret) yang menunjukkan siswa telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Gunakan Kata Kerja Operasional dapat diamati, mengacu pada Taksonomi Bloom yang direvisi.
Contoh: Peserta didik dapat menyajikan solusi utk menangani perubahan kondisi alam di permukaan bumi akibat faktor manusia
Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang diperoleh siswa melalui pemahaman selama proses pembelajaran di akhir satu unit pembelajaran. Apa ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran? Pertanyaan apa yang perlu dapat dijawab siswa setelah mempelajari unit tersebut?
Contoh: perubahan kondisi alam di permukaan bumi akibat faktor manusia.
Variasi adalah sebuah keterampilan berpikir apa saja yang perlu dikuasai siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi, seperti mengevaluasi, menganalisis, memprediksi, menciptakan, dan lain sebagainya. Keterampilan berpikir apa saja yg perlu dikuasai siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran? Gunakan keterampilan berpikir yang bervariasi terutama HOTS.
Contoh: Menganalisa hubungan antara kegiatan manusia dengan perubahan alam di permukaan bumi dan menarik kesimpulan penyebab-penyebab utamanya.
–> Dimana untuk bisa menganalisa hubungan dan menarik kesimpulan, peserta perlu mengetahui, memahami, mengaplikasi materi tersebut
Contoh Tujuan Pembelajaran SMK PK & Sekolah Penggerak
• Menjelaskan hukum Newton dengan menggunakan kata-kata sendiri dan menceritakan fenomena dalam keseharian yang menggambarkan hukum Newton
• Merancang solusi untuk menyelesaikan permasalahan dalam bidang konservasi energi dalam skala rumah tangga.
Catatan:
• Kompetensi (Kata kerja yang menunjukkan keterampilan/ aksi)
• Konten (materi yang dipelajari)
• Variasi (penggunaan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi)
Klik di tautan di bawah untuk kembali ke konten di atas
Tujuan Pembelajaran menurut Ahli
Klasifikasi & Tingkatan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran pada Modul Ajar Sekolah Penggerak
Konsep Tujuan Pembelajaran Sekolah Penggerak
Rumusan tujuan pembelajaran Sekolah Penggerak
Contoh Tujuan Pembelajaran memuat 3 aspek kompetensi, konten dan variasi
Demikianlah diskusi sekitar tujuan pembelajaran kurikulum 2013 dan tujuan pembelajaran sekolah penggerak atau smk pusat keunggulan yang berpusat pada siswa. Pembelajaran Kurikulum 2013 merujuk pada pendekatan saintifik yang mempunyai tahapan mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi dan mengomunikasikan.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan