Pembelajaran Kurikulum 2013
Pengantar Pembelajaran Kurikulum 2013
Pembelajaran Kurikulum 2013 menjadi topik “hangat” belakangan ini. Pembelajaran Kurikulum 2013 harus diterapkan seiring pemberlakuan Kurikulum 2013. Pembelajaran kurikulum 2013 berlaku di semua tingkat pendidikan di negeri tercinta ini. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga tingkat SMA-SMK harus menerapkan pembelajaran Kurikulum 2013.
Pembelajaran Kurikulum 2013 adalah bentuk pembelajaran yang diharapkan sebagai akibat Kebijakan pemberlakuan Kurikulum 2013. Kebijakan tentang pembelajaran kurikulum 2013 ini tercantum dalam dokumen regulasi Permendikbud No. 81A tahun 2013 yang diperbaharui dengan Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Pembelajaran. Sudah barang tentu pembelajaran kurikulum 2013 membawa konsekwensi yang harus ditindaklanjuti oleh semua pemangku kepentingan pendidikan Indonesia. Semua pihak harus mulai dengan memahami pembelajaran kurikulum 2013. Tanpa pemahaman yang baik, guru tidak akan dapat melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013 yang sesuai harapan.
Pembelajaran Kurikulum 2013 berorientasi kepada usaha-usaha penyiapan lahirnya Generasi emas Indonesia 2045 yang didambakan. Generasi Indonesia yang memiliki kompetensi yaitu seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. Kompetensi-kompetensi yang tercantum dalam Permendikbud No. 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Pembelajaran Kurikulum 2013 dengan demikian menjadi media menumbuhsuburkan berbagai kompetensi agar menjadi bekal bagi anak-anak Indonesia bersaing di kancah peradaban dunia. Kompetensi di maksud sesuai Permendikbud No. 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan adalah sebagai berikut:
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Dengan memahami pembelajaran kurikulum 2013 kita akan dapat melaksanakan dengan optimal pembelajaran kurikulum 2013.
Pengertian Pembelajaran Kurikulum 2013
Pembelajaran Kurikulum 2013 didukung oleh regulasi dalam Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Pembelajaran. Pengertian dari beberapa istilah yang terdapat dalam pedoman ini sebagai berikut :
- Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
- Indikator pencapaian kompetensi adalah: (a) perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4; dan (b) perilaku yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan KD pada KI-1 dan KI-2, yang kedua-duanya menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Konsep Pembelajaran Kurikulum 2013
Pembelajaran Kurikulum 2013 mendasarkan pada konsep bahwa pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia (Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Pembelajaran)
Pembelajaran kurikulum 2013 ditujukan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan berperadaban dunia.
Berdasarkan uraian di atas maka konsep pembelajaran kurikulum 2013 dapat disimpulkan sebagai proses pengembangan peserta didik menjadi pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan berperadaban dunia sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat.
Video Pembelajaran Kurikulum 2013
Untuk sekedar pembanding dan menggugah inspirasi pembaca pembelajaran kurikulum 2013 yang berpusat pada siswa berikut ini adalah video rekaman pembelajaran kurikulum 2013 berpusat pada siswa yang menerapkan strategi Gallery Walk …
Pola pikir Pembelajaran Kurikulum 2013
Pembelajaran kurikulum 2013, seperti disebutkan di dalam dokumen-dokumen kurikulum 2013 adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Istilah pembelajaran berpusat pada siswa sendiri yang merupakan salah satu ciri pembelajaran kurikulum 2013 masih merupakan istilah ‘agak asing’. Itulah sebabnya kita harus merubah ‘mindset’. Mengubah cara pandang tentang pembelajaran menjadi cara pandang pembelajaran kurikulum 2013. Berikut adalah penyempurnaan pola pikir yang harus kita lakukan (Permendikbud No. 70 Thn 2013 Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum)
- perubahan dari pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
- pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
- pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
- pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
- pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
- pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
- pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ; dan
- pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis pada Pembelajaran Kurikulum 2013 . dan
- pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis pada Pembelajaran Kurikulum 2013.
Kualitas yang ingin dicapai Pembelajaran Kurikulum 2013
Pembelajaran Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghadirkan kualitas-kualitas siswa antara lain agar (1) setiap individu (siswa) mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat artinya proses-proses belajar di kelas mampu membentuk siswa yang bersangkutan menjadi pribadi yang memiliki kemampuan untuk membelajarkan dirinya pada situasi dan konteks yang berkembang di kemudian hari. Kualitas lain yang harusdikembangkan melalui Pembelajaran Kurikulum 2013 dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain (2) kreativitas, (3) kemandirian, (4) kerja sama, (5) solidaritas, (6) kepemimpinan, (7) empati, (8) toleransi dan (9) kecakapan hidup siswa.
Prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013
- peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
- peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
- proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
- pembelajaran berbasis kompetensi;
- pembelajaran terpadu;
- pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi;
- pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
- peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;
- pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
- pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
- pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
- pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
- pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan
- suasana belajar menyenangkan dan menantang.
Jenis proses Pembelajaran Kurikulum 2013
1. Pembelajaran langsung
Pembelajaran Kurikulum 2013 mengembangkan proses pendidikan di mana siswa mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran kurikulum 2013 meliputi kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect. Hasil nya adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan siswa yang bisa diukur dengan instrumen evaluasi yang sesuai.
2. Pembelajaran tidak langsung
Pembelajaran Kurikulum 2013 berupa pembelajaran tidak langsung terjadi selama proses pembelajaran langsung dilakukan tetapi tidak berwujud kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung pada Pembelajaran Kurikulum 2013 berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku. Pembelajaran Kurikulum 2013 yang digunakan sebagai media pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Pengembangan nilai dan sikap dalam diri siswa ini dilakukan dan atau terjadi melalui interaksi antar siswa dalam kerja kelompok, diskusi siswa dengan guru dan siswa dengan lingkungan belajar.
Pengalaman belajar pokok Pembelajaran Kurikulum 2013
Di dalam Pembelajaran Kurikulum 2013, siswa mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya. Karena itu guru perlu untuk menyusun proses pembelajaran dari sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Pengalaman belajar pokok Pembelajaran Kurikulum 2013 meliputi:
- mengamati;
- menanya;
- mengumpulkan informasi;
- mengasosiasi; dan
- mengkomunikasikan.
Demikianlah Pembelajaran Kurikulum 2013 yang terdapat dalam Permendikbud No. 81A tahun 2013 yang intinya melalui pembelajaran pokok mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan yang terintegrasi dalam pembelajaran berpusat pada siswa, semoga membantu pemahaman.
Baca juga ….
Teori Cognitivism Teori Belajar Constructivism Teori Social Constructivism Teacher-centred-student-centred Pendekatan-mengajar-pendekatan-instructivism Pendekatan-mengajar-pendekatan-contructivism Pendekatan-mengajar-pendekatan-social-constructivism 9-peristiwa-gagne pada pembelajaran Pembelajaran-kooperatif Cooperative Learning Pengelolaan-kelas Pembelajaran Berpusat Pada Siswa RPP-kurikulum-2013 Endarta-smkn5-banjarmasin-mtpp-indonesia-singapore-multiplier-training-1 Mengamati-menanya-mengumpulkan-informasi-mengasosiasi-mengkomunikasikan Pembelajaran-kurikulum-2013 belajar-pedagogi
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan