Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja berkelompok. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) masih ‘kurang’ dalam implementasi di dunia pendidikan Indonesia. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning ) terlihat kurang dalam implementasi baik dalam jumlah maupun variasi model. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning ) memang sudah diimplementasikan namun masih perlu ditingkatkan . Hal ini penting mengingat manfaat-manfat pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) bagi pengembangan kompetensi-kompetensi sosial (social competences) siswa.
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) juga merupakan salah satu pendekatan Pembelajaran Kurikulum 2013 yang tertuang di dalam dokumen regulasi Kurikulum 2013. Mengapa hal ini perlu saya angkat dalam tulisan (posting) saya di sini? Beberapa hari yang lalu ada rekan pendidik yang menanyakan apakah Pembelajaran Kurikulum 2013 juga menganjurkan penerapan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning ). Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning ) memang tidak nampak secara eksplisit di dalam dokumen regulasi pembelajaran kurikulum 2013. Setidaknya tidak ada kata-kata Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning ) yang terbaca dalam dokumen regulasi. Namun demikian saya pribadi menangkap makna dan maksud pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) dalam beberapa dokumen tersebut.
Maksud Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)
Pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) bukan kerja berkelompok semata. Definisi Pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) oleh Johnson & Johnson banyak diadopsi pada pendidikan tinggi dimana Pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) dipandang sebagai instruksi yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan bersama, di bawah kondisi yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
- Saling ketergantungan positif.
Anggota tim diwajibkan untuk bergantung pada satu sama lain untuk mencapai tujuan. Jika ada anggota tim gagal untuk melakukan tugas bagian mereka, semua anggota menanggung konsekuensi.
- Pertanggungjawaban individu.
Semua siswa dalam kelompok bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang mereka lakukan dan untuk penguasaan semua materi yang harus dipelajari.
- Mempromosikan interaksi promotif tatap muka
Meskipun beberapa dari kerja kelompok dapat dibagi-dan dilakukan secara individual, beberapa harus dilakukan secara interaktif, dengan anggota kelompok memberikan satu sama lain dengan umpan balik, menantang penalaran dan kesimpulan dan mungkin yang paling penting, saling mengajar dan mendorong satu sama lain.
- Penggunaan secara tepat keterampilan kolaboratif.
Siswa didorong dan dibantu untuk mengembangkan dan praktek membangun kepercayaan, kepemimpinan, pengambilan keputusan, komunikasi, dan keterampilan manajemen konflik.
- Pengolahan Group.
Anggota tim menetapkan tujuan kelompok, menilai secara berkala apa yang mereka lakukan dengan baik sebagai sebuah tim, dan mengidentifikasi perubahan mereka untuk membuat berfungsi lebih efektif di masa depan.
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) bukan hanya sinonim dari siswa yang bekerja dalam kelompok. Sebuah pembelajaran disebut sebagai pembelajaran kooperatif apabila lima elemen di atas hadir.
Pengertian Umum Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) secara umum dapat didefinisikan sebagai strategi pembelajaran yang memberi kesempatan bagi siswa untuk bekerja dalam kelompok kecil dalam kelas.
Siswa anggota kelompok pada pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) sangat dimungkinkan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda.
Pada saat pelaksanaan belajar kelompok siswa dengan kemampuan lebih tinggi berpotensi mengembangkan kemampuannya dan mengajari rekan kelompoknya yang memiliki kemampuan kurang.
Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) menggunakan berbagai kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pelajaran
Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) mempromosikan siswa untuk membantu anggota kelompok untuk mempelajari, sehingga menciptakan suasana kondusif untuk berprestasi
Siswa bekerja melalui penugasan sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan menyelesaikan
Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) mempromosikan pembelajaran dan mendorong saling hormat dan persahabatan antara berbagai kelompok siswa.
Demikianlah pengertian Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) yang diadopsi dari Program MTPP Indonesia-Singapore.
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dalam Pembelajaran Kurikulum 2013
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) di anjurkan dalam Pembelajaran Kurikulum 2013. Itulah kesimpulan saya untuk menjawab pertanyaan rekan pendidik seperti saya ceritakan di muka. Beberapa dokumen regulasi tentang Implementasi Kurikulum 2013 menyebutkan beberapa poin terkait dengan perlunya penerapan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning).
- UU No. 20 tahun 2003 pada pasal 3 menyebutkan ….
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) membangun kompetensi sosial siswa untuk terampil berinteraksi secara sosial dengan rekan, masyarakat sekitarnya sebagai warga masyarakat yang demokratis.
- Permendikbud No. 54 tahun 2013 ttg Standar Kompetensi Lulusan pada dimensi sikap menyebutkan …. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Jelas sekali bahwa Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) sebagai ciri Pembelajaran Kurikulum 2013 sangat di perlukan.
- Permendikbud No. 65 th 2013 tentang Standar Proses Karakteristik Pembelajaran ……… Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). ……. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) atau belajar kelompok pada Pembelajaran Kurikulum 2013 sangat di perlukan.
- Proses pembelajaran pada ranah sikap ditempuh melalui adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan, untuk menumbuhkembangkan hal di atas sangat efektif digunakannya Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) atau belajar kelompok
- Prinsip-prinsip perubahan pada pembelajaran kurikulum 2013 antara lain dalam Permendikbud-Nomor-70-ttg-Kerangka-Dasar-dan-Struktur-Kurikulum-SMK-MAK-dan-Lampiran-:
- perubahan dari pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya) (dalam Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) atau belajar kelompok teman bisa menjadi guru bagi siswa lainnya.
- pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet); jejaring dalam kelas adalah rekan dalam kelompok , antar kelompok, dan secara lebih luas lagi melalui media internet tersebut di atas. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) atau belajar kelompok diperlukan dalam hal rangka ini.
- pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim). ; sangat jelas di sini Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) atau belajar kelompok dianjurkan.
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas kiranya cukup jelas Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) sangat dianjurkan dalam Pembelajaran Kurikulum 2013.
Bentuk-bentuk Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning ) dapat digunakan untuk semua jenis tugas yang dapat diberikan kepada siswa baik di kelas, laboratorium, atau kursus berbasis proyek.
Terdapat banyak strategi pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) yang dapat digunakan. Pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) yang saya kenalkan di sini untuk mendukung Pembelajaran Kooperatif / pembelajaran kurikulum 2013 diadopsi dari Program Master Trainer Pedagogy Program bersama ITE Singapore. Jenis strategi pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) tersebut adalah:
- Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) model JigSaw
- Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) model Numbered Heads Together
- Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) model Reciprocal Learning
- Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) model Think-Pair-Share
- Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) model Circle of Knowledge
- Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) model Send-a-Problem
- Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) model TAPPS
- Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) model PMI
- Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) model Taking sides
Bagaimanakah cara melakukan strategi pembelajaran kooperatif (cooperative learning) di atas? …. Akan segera kita diskusikan bersama …..
Demikianlah sekitar Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning), yang merupakan salah satu pendekatan pembelajaran kurikulum 2013 dalam rangka pembelajaran berpusat pada siswa. Pendekatan pembelajaran kooperatif dapat dilakukan didalam pendekatan saintifik yang secara kronologis di dalam kurikulum 2013 terdiri atas pengalaman belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Sekedar mengingatkan diri sendiri dan kita semua, pendekatan pembelajaran apapun yang digunakan harus direncanakan dengan baik yang dituangkan di dalam rpp kurikulum 2013 didampingi dengan pengelolaan kelas. Semoga posting sederhana ini bermanfaat.
Baca juga ….
Teori Cognitivism Teori Belajar Constructivism Teori Social Constructivism Teacher-centred-student-centred Pendekatan-mengajar-pendekatan-instructivism Pendekatan-mengajar-pendekatan-contructivism Pendekatan-mengajar-pendekatan-social-constructivism 9-peristiwa-gagne pada pembelajaran Pembelajaran-kooperatif Cooperative Learning Pengelolaan-kelas Pembelajaran Berpusat Pada Siswa RPP-kurikulum-2013 Endarta-smkn5-banjarmasin-mtpp-indonesia-singapore-multiplier-training-1 Mengamati-menanya-mengumpulkan-informasi-mengasosiasi-mengkomunikasikan Pembelajaran-kurikulum-2013 belajar-pedagogi