Pedagogi – Teori Belajar – Pendekatan Mengajar
Pedagogi menurut KBBI online berarti ilmu pendidikan; ilmu pengajaran sedangkan pedagogi menurut Wikipedia ialah ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru. Istilah ini merujuk pada strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran.
Pedagogi, masih menurut wikipedia, juga kadang-kadang merujuk pada penggunaan yang tepat dari strategi mengajar. Sehubungan dengan strategi mengajar itu, filosofi mengajar diterapkan dan dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan dan pengalamannya, situasi pribadi, lingkungan, serta tujuan pembelajaran yang dirumuskan oleh peserta didik dan guru. Salah satu contohnya adalah aliran pemikiran Sokrates.
Pedagogi , menurut http://www.dictionary.com/ ialah fungsi atau pekerjaan seorang guru yaitu mengajar, ilmu tentang mengajar, ilmu-ilmu mendidik, metode-metode pembelajaran. Karena itu cakupan pedagogi menurut makna-makna tersebut tentu luas.
Pedagogi – Memahami Teori Belajar Behaviorism, Cognitivism, Constructivism dan Socio Constructivism
Teori Belajar Behaviorism
Teori Behaviorism berpendapat bahwa individu (siswa) memperoleh pengetahuan tentang peristiwa stimulus melalui pengalaman sensorik yang diperoleh dari sumber-sumber informasi eksternal (misalnya, dari keluarga, teman, atau media) dan dengan menghubungkan stimulus dengan respon perilaku tertentu.
Ketika perilaku seperti respon verbal berulang kali diperkuat, mungkin menjadi kebiasaan ke titik bahwa isi lisan (yaitu, kata-kata) dari kesimpulan respon yang berarti bagi individu
Pada dasarnya, behaviorisme berasal dari teori stimulus dan respon. Dalam paradigma ini, pelajar dikondisikan untuk merespon berdasarkan stimulus
Bagaimana Teori Behavioris berdampak pada pembelajaran
Penganut Teori Behavioris memperlakukan siswa / orang sebagai ‘kotak hitam’ ketika mereka belajar sedangkan ‘proses didalam diri siswa’ tidak mendapat perhatian. Teori Behavioris fokus pada penggunaan imbalan ekstrinsik dalam mengajar.
Teori Belajar Cognitivism
Jika teori behavioris menyatakan bahwa pengetahuan diperoleh siswa dari ide-ide yang diperoleh luar individu (siswa), teori belajar kognitif menyatakan bahwa pengetahuan diperoleh dari dalam pikiran (siswa) yang bersangkutan. Individu kemudian menggunakan pengetahuan ini untuk membantu mereka memahami fenomena yang pada awalnya mereka menganggap sebagai tidak terstruktur atau tidak (bisa) dibedakan. Meskipun kognitif mengkonsep pengetahuan dengan cara yang berbeda (misalnya, sebagai disposisi kepribadian, dimensi perbedaan, skema, atau aturan), isi dari representasi-representasi mental ini diklaim untuk memberikan dasar untuk menentukan makna dari sebuah fenomena.
Kognitivisme menggunakan metafora pikiran sebagai komputer: Informasi masuk, kemudian mengalami proses, dan mengarah ke hasil tertentu.
Teori Belajar Constructivism
Dibandingkan dengan behaviorisme dan kognitivisme, konstruktivisme individu mengusulkan pengetahuan tidak diperoleh dari dunia luar secara pasif atau ditanamkan sebagai representasi apriori dalam pikiran tetapi dibangun oleh kemampuan pikiran untuk secara aktif mengeksplorasi dan mengembangkan menjadi sesuatu fenomena yang bermakna bagi diri sendiri. Sumber pengetahuan yang dihasilkan dari interaksi individu sebelumnya dan bersamaan dengan lingkungan fisik dan sosial mereka dan melalui kemampuan mereka untuk memaknai sebagai alasan tentang dan secara simbolis mengubah interaksi ini menjadi interpretasi pribadi yang terbangun.
Teori Belajar Socio Constructivism
Konstruktivis sosial menekankan pada pembuatan pengetahuan dengan komunitas individu, bukan oleh individu, seperti yang diklaim oleh konstruktivis individu. Pengetahuan dipandang sebagai konstruksi intersubjektif kolaboratif dan dialokasikan oleh individu dari praktek-praktek sosial terorganisir dari kelompok di mana mereka berpartisipasi (Cobb, 1994). Dengan demikian, pengetahuan atau makna yang tertanam dalam bentuk partisipatif praktek sosial dan tunduk pada pengaruh penataan proses sejarah dan keyakinan sosial budaya yang mengelilingi praktek tersebut.
Zona perkembangan proksimal adalah konsep di bawah konstruktivisme sosial. Ini berpendapat bahwa siswa bisa, dengan bantuan dari orang dewasa atau anak-anak yang lebih maju, konsep utama dan ide-ide yang mereka tidak bisa mengerti sendiri
Pedagogi – Pendekatan Mengajar Instructivism, Constructivism dan Socio Constructivism
Pendekatan Mengajar Instructivism
Pendekatan Instructivism ialah cara mengajarkan pengetahuan kepada siswa melalui pemberian instruksi-instruksi (perintah-perintah). Guru mengajarkan materi pembelajaran dengan cara berbicara, memberi perintah, menanamkan pengetahuan dan di lain pihak siswa cenderung diam, menerima informasi dan memahami.
Karakteristik mengajar – belajar pada pendekatan instructivism ini adalah:
Guru mengorganisir dan menyampaikan materi pengetahuan yang harus dipelajari siswa
Bahan dan ketrampilan sudah ditentukan sebelumnya
Siswa dinilai dari kemampuan mereka mengingat atau berlatih ketrampilan
Instruksi atau perintah yang diberikan ditujukan untuk “rata-rata” siswa di dalam kelas tersebut tanpa membedakan kemampuan siswa dan kemajuan semua siswa berada pada tingkat yang sama.
Dapat di garis bawahi di sini bahwa pendekatan Instructivism percaya bahwa pengetahuan itu berada di luar diri siswa dan guru memberikan pengetahuan itu kepada siswa.
Pendekatan Mengajar Constructivism
Pendekatan Constructivism ialah pendekatan mengajar yang menekankan pada pembangunan pengetahuan melalui aktifitas / kegiatan yang dilakukan siswa untuk membangun pengetahuan mereka terhadap suatu hal.
Karakteristik belajar dan mengajar pada pendekatan ini adalah sebagai berikut:
siswa menerapkan pendekatan bahwa ia sudah tahu dan mengintegrasikan pengetahuannya itu dengan pengalaman saat ini dalam meneliti sumber informasi
melalui trial and error, siswa menyeimbangkan pengalaman dan pendekatan yang ada dengan pengalaman baru untuk membangun sebuah tingkatan baru dari pemahamannya terhadap suatu hal
belajar dinilai melalui proyek berbasis kinerja
guru memandu/membimbing dan merangsang siswa berpikir kritis, analisis dan sintesis melalui seluruh rangkaian proses pembelajaran
setiap siswa dimungkinkan mendapat kemajuan berbeda sesuai dengan kemampuannya
Pendekatan Mengajar Socio Constructivism
Pendekatan social constructivism merupakan varian dari pendekatan constructivism. Pada pendekatan constructivism siswa secara individu aktif membangun pengetahuan dan pemahamannya berdasarkan informasi-informasi yang diterimanya dengan melakukan aktifitas-aktifitas. Pada pendekatan social constructivism siswa membangun pengetahuan dan pemahamannya berdasarkan informasi-informasi yang diterimanya dengan melakukan aktifitas-aktifitas bersama-sama teman secara berkelompok.
Sumber : Diadopsi dari pelatihan Master Trainer Pedagogi Program Indonesia – Singapore