Pengertian Media
Media menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diartikan sebagai (1) alat; (2) alat (sarana) komunikasi spt koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; (3) (sesuatu) yg terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dsb): wayang bisa dipakai sbg — pendidikan; (4) perantara; penghubung; (5) zat hara yg mengandung protein, karbohidrat, garam, air, dsb baik berupa cairan maupun yg dipadatkan dng menambah gelatin untuk menumbuhkan bakteri, sel, atau jaringan tumbuhan;
— media cetak, sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah; media elektronik, sarana media massa yang mempergunakan alat-alat elektronik modern, misal radio, televisi, dan film; — media film, sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film (film, proyektor, layar); alat penghubung yang berupa film; — media massa, sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas; — media pendidikan, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran; — media periklanan Kom sarana komunikasi massa yang menyediakan beberapa bentuk periklanan, misal surat kabar, televisi, dan radio.
Media Pendidikan sesuai dengan uraian di atas diartikan sebagai alat dan bahan yg digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran. Berdasar pada pengertian ini, media pendidikan atau media pembelajaran dapat beraneka ragam, antara lain:
- benda nyata dan model
- teks cetak (buku, handout, lembar kerja)
- visual cetak (gambar, foto, gambar, tabel, grafik)
- papan tampilan (kapur, buletin, multiguna)
- papan tulis interaktif
- transparansi overhead
- Slide dan filmstrips
- Audio (tape, disk, suara)
- Video dan Film (tape, disc)
- Televisi (hidup)
- Perangkat lunak komputer
- Web
Mengapa menggunakan media?
Sebagai aturan dasar, pendidikan yang melibatkan peserta didik mengalami secara fisik (langsung) dan yang memberikan contoh konkret dipertahankan lebih lama dalam ingatan dibandingkan pengalaman abstrak seperti mendengarkan ceramah.
Media pembelajaran membantu menambah unsur realitas (nyata). Ketika guru menggunakan media teks saja, tingkat keabstrakan materi ajar tinggi sehingga siswa menerima materi sebatas informasi. Keabstrakan ini berkurang dengan penggunaan gambar saja atau suara saja. Penggunaan gambar dan suara sebagai media semakin mengurangi tingkat keabstrakan materi ajar. Penerapan media audio visual dan demonstrasi semakin menekan tingkat keabstrakan materi ajar. Dalam diri siswa terjadi pembentukan pengalaman berupa keterampilan kognitif dan intelektual (keterampilan berfikir). Penerapan simulasi dan bermain peran semakin mengurangi keabstrakan. Penerapan media pembelajaran berupa pengalaman nyata (pengalaman langsung) sesuai tujuan pembelajaran, tingkat abstraksi materi ajar berada pada tingkat yang rendah. Media pembelajaran berupa pengalaman nyata (pengalaman langsung) efektif untuk pembentukan pengalaman atau keterampilan motorik dan attitude.
Media dapat digunakan untuk mendukung satu atau lebih tahapan pada 9 tahap pembelajaran Gagne seperti:
(1) Mendapatkan perhatian
(2) Menginformasikan tujuan pembelajaran
(3) Merangsang mengingat pelajaran/pengetahuan sebelumnya
(4) Menyajikan isi / materi ajar
(5) Memberikan bimbingan belajar
(6) Latihan kinerja (praktek)
(7) Memberikan umpan balik (penguatan terhadap kinerja peserta didik)
(8) Menilai kinerja
(9) Meningkatkan penguatan (retensi) dan alih pengetahuan (transfer)
Penerapan media pada pembelajaran Kurikulum 2013
Media pada pembelajaran kurikulum 2013 sangat penting.