Kata Kerja Operasional KKO Ditjen GTK Kemdikbud ialah Kata Kerja Operasional KKO yang dirilis tahun 2018. Kata Kerja Operasional KKO digunakan untuk menyatakan dimensi proses pembelajaran dalam indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran. Walaupun terhitung terlambat, admin ikut bergembira dengan ‘keberanian’ kalangan kementerian pendidikan dan kebudayaan mencantumkan daftar Kata Kerja Operasional KKO Ditjen GTK Kemdikbud yang selama ini tidak pernah dicontohkan secara terbuka.
Kata Kerja Operasional KKO sering dicari oleh kalangan pendidik sejak diberlakukannya Kurikulum 2013. Sayangnya hingga pertengahan tahun 2018 admin dan tentunya para pendidik sangat sulit menemukan kata kerja operasional yang sesuai dengan maksud Kurikulum 2013 . Tentunya hal ini menjadi kesulitan tersendiri bagi para Instruktur Kurikulum mulai dari Instruktur Nasional (IN), Instruktur Provinsi (IP) maupun Instruktur Kabupaten/Kota (IK). Dengan adanya Kata Kerja Operasional KKO Ditjen GTK Kemdikbud ini sangat membantu pendidik melakukan analisis-analisis yang diperlukan untuk implementasi Kurikulum 2013.
Kata Kerja Operasional KKO pada K2013 menggunakan Kata Kerja Operasional KKO Bloom-Anderson, Kata Kerja Operasional KKO Krathwohl, Kata Kerja Operasional KKO Simpson, Kata Kerja Operasional KKO Dave.
Kata Kerja Operasional KKO Ditjen GTK Kemdikbud ini diperlukan untuk memahami kompetensi dasar, melakukan analisis dan pengembangan indikator pencapaian kompetensi, analisis dan pengembangan tujuan pembelajaran, analisis dan pengembangan kisi soal evaluasi. Dengan menggunakan kata kerja operasional Ditjen GTK Kemdikbud ini para pendidik mempunyai dasar dan referensi yang sama untuk memahami proses pembelajaran sikap, pengetahuan dan keterampilan seperti tercantum dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kata Kerja Operasional KKO menjadi salah satu ‘alat utama’ pendidik dalam proses perencanaan pembelajaran Kurikulum 2013 untuk mencapai Pembelajaran yang berorientasi Higher Order Thinking Skill (Pembelajaran HOTS).
Kata kerja operasional KKO Sikap GTK Kemdikbud
Kata Kerja Operasional KKO menjadi salah satu perlengkapan utama pendidik sejak pemberlakuan Kurikulum 2013 yang diterapkan untuk mengkaji kompetensi dasar, membuat indikator pencapaian kompetensi maupun tujuan pembelajaran. Pada Kurikulum 2013 kita memerlukan Kata Kerja Operasional KKO pengetahuan, Kata Kerja Operasional KKO keterampilan kongkret, Kata Kerja Operasional KKO keterampilan abstrak, Kata Kerja Operasional KKO sikap. Hal ini diperlukan pada saat melakukan analisis SKL KI KD dan analisis materi pembelajaran dalam rangka menyusun silabus dan RPP.
Kata Kerja Operasional KKO di atas mengikuti teori taksonomi yang diterapkan dalam Kurikulum 2013 yaitu Teori Taksonomi Bloom olahan Anderson untuk pengetahuan, Teori Taksonomi Simpson dan Dave untuk keterampilan konkret dan Teori Taksonomi Dyers untuk keterampilan abstrak serta Teori Taksonomi olahan Kratwhol untuk aspek sikap.
Daftar Kata Kerja Operasional KKO Sikap Kemdikbud
Kata Kerja Operasional KKO selalu digunakan pada perencanaan pembelajaran. Kata Kerja Operasional KKO pada Kurikulum 2013 ranah sikap menggunakan taksonomi Krathwohl. Penggunaan Kata Kerja Operasional KKO yang tepat dalam indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran akan menjamin akurasi dan linieritas pembelajaran sikap spiritual maupun sikap sosial. Hal ini terutama diterapkan pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Deskripsi Dimensi Proses Acuan Kata Kerja Operasional KKO Sikap
Kata Kerja Operasional KKO yang akan kita gunakan untuk merepresentasikan aktifitas proses belajar sesungguhnya harus sesuai dan selaras dengan deskripsi dimensi prosesnya. Pengembangan sikap spiritual dan sikap sosial mengacu pada teori taksonomi Krathwohl.
Menurut teori taksonomi Krathwohl, yang dikutip dari modul Bimtek K2013 tentang Analisis SKL KI KD, kompetensi sikap peserta didik diperoleh melalui tahapan-tahapan (1) menerima (2) merespon (3) menghargai (4) mengorganisasikan (5) mengamalkan dengan isi deskripsi masing-masing tahapan adalah sebagai berikut:
Tingkatan Sikap | Deskripsi |
Menerima (accepting) nilai | Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai tersebut. |
Menanggapi (responding) nilai | Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut. |
Menghargai (valuing) nilai | Menganggap nilai tersebut baik, menyukai nilai tersebut, dan komitmen terhadap nilai tersebut. |
Menghayati (organizing/ internalizing) nilai | Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya. |
Mengamalkan (characterizing/ actualizing) nilai | Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter). |
Kata Kerja Operasional KKO Pengetahuan Taksonomi Bloom – Anderson Kemdikbud
Kata Kerja Operasional KKO selalu digunakan pada perencanaan pembelajaran. Kata Kerja Operasional KKO KD pengetahuan Kurikulum 2013 mengacu pada taksonomi Bloom revisi Anderson. Penggunaan Kata Kerja Operasional KKO yang tepat dalam indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran akan menjamin akurasi dan linieritas pembelajaran.
Deskripsi Dimensi Proses Kata Kerja Operasional KKO Pengetahuan Taksonomi Bloom – Anderson
Kata Kerja Operasional KKO yang akan kita gunakan untuk merepresentasikan aktifitas proses belajar sesungguhnya bukanlah sekedar kata itu saja, namun harus pula cocok dengan deskripsi kemampuan yang direpresentasikannya. Jadi kita jangan hanya sekedar mencari kata itu saja namun harus sesuai pula dengan deskripsi masing-masing dimensi proses seperti yang dimaksud teori taksonomi terkait.
Menurut teori taksonomi Bloom olahan Anderson , pengetahuan diperoleh melalui tingkatan-tingkatan (1) mengingat (2) memahami (3) menerapkan (4) menganalisis (5) mengevaluasi dan (6) mengreasi.
Mengingat (C1) ialah kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dan informasi yang telah diterima sebelummya.
Memahami (C2) ialah kemampuan untuk memahami makna, menjelaskan dan menyatakan kembali gagasan.
Menerapkan (C3) ialah kemampuan untuk menggunakan materi yang sudah dipelajari dalam situasi baru.
Menganalisa (C4) ialah kemampuan untuk memisahkan materi menjadi komponen-komponen dan menunjukkan hubungan antara bagian-bagian tersebut.
Mengevaluasi (C5) ialah kemampuan menilai nilai material terhadap kriteria yang ada.
Mengreasi (C6) ialah kemampuan mengumpulkan gagasan terpisah untuk membentuk keseluruhan baru, membangun hubungan baru.
Daftar Kata Kerja Operasional KKO Pengetahuan GTK Kemdikbud
Kata Kerja Operasional KKO Keterampilan GTK Kemdikbud
Kata Kerja Operasional KKO keterampilan konkret merujuk pada taksonomi Simpson dan Dave. Penggunaan Kata Kerja Operasional KKO yang tepat dalam indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran akan menjamin akurasi dan linieritas pembelajaran.
Deskripsi Dimensi Proses Kata Kerja Operasional KKO Keterampilan
Kata Kerja Operasional KKO yang akan kita gunakan untuk merepresentasikan aktifitas proses belajar sesungguhnya bukanlah sekedar kata itu saja, namun harus pula cocok dengan deskripsi kemampuan yang direpresentasikannya. Seringkali kita mendapati suatu kata terdaftar dalam satu atau lebih dimensi proses pengetahuan maupun keterampilan. Oleh karena itu kita jangan hanya sekedar mencari kata itu saja namun harus pula diverifikasi dengan deskripsi masing-masing dimensi proses seperti yang dimaksud teori taksonomi terkait.
Menurut teori taksonomi Simpson , keterampilan diperoleh melalui tingkatan-tingkatan (P1) Persepsi, kesiapan, meniru (P2) membiasakan gerakan (mechanism) (P3) mahir (complex or overt response) (P4) menjadi gerakan alami (adaptation) (P5) menjadi tindakan orisinal (origination). Adapun deskripsi masing-masing tahapan adalah sebagai berikut:
No | Tingkat Taksonomi Simpson | Uraian |
1. | Persepsi Kesiapan Meniru | Menunjukkan perhatian untuk melakukan suatu gerakan. Menunjukkan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan. Meniru gerakan secara terbimbing. |
2. | Membiasakan gerakan (mechanism) | Melakukan gerakan mekanistik. |
3. | Mahir (complex or overt response) | Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi. |
4. | Menjadi gerakan alami (adaptation) | Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya. |
5. | Menjadi tindakan orisinal (origination) | Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya. |
Kata Kerja Operasional KKO KD Keterampilan GTK Kemdikbud
Kata Kerja Operasional KKO selalu digunakan pada perencanaan pembelajaran. Kata Kerja Operasional KKO yang digunakan Kurikulum 2013 berasal dari taksonomi Bloom revisi Anderson. Penggunaan Kata Kerja Operasional KKO yang tepat dalam indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran akan menjamin akurasi dan linieritas pembelajaran.
Deskripsi Dimensi Proses Kata Kerja Operasional KKO KD Keterampilan GTK Kemdikbud
Kata Kerja Operasional KKO yang akan kita gunakan untuk merepresentasikan aktifitas proses belajar sesungguhnya bukanlah sekedar kata itu saja, namun harus pula cocok dengan deskripsi kemampuan yang direpresentasikannya. Jadi kita jangan hanya sekedar mencari kata itu saja namun harus sesuai pula dengan deskripsi masing-masing dimensi proses seperti yang dimaksud teori taksonomi terkait.
Menurut teori taksonomi Dave , keterampilan diperoleh melalui tingkatan-tingkatan (1) imitasi (2) manipulasi (3) presisi (4) artikulasi (5) naturalisasi.
Deskripsi Kata Kerja Operasional KKO KD Keterampilan Konkret Taksonomi Dave
Deskripsi Kata Kerja Operasional KKO KD Keterampilan Konkret Taksonomi Dave | ||
No | Tingkatan Taksonomi Dave | Uraian |
1. | Imitasi | Meniru kegiatan yang telah didemonstrasikan atau dijelaskan, meliputi tahap coba-coba hingga mencapai respon yang tepat. |
2. | Manipulasi | Melakukan suatu pekerjaan dengan sedikit percaya dan kemampuan melalui perintah dan berlatih. |
3. | Presisi | Melakukan suatu tugas atau aktivitas dengan keahlian dan kualitas yang tinggi dengan unjuk kerja yang cepat, halus, dan akurat serta efisien tanpa bantuan atau instruksi. |
4. | Artikulasi | Keterampilan berkembang dengan baik sehingga seseorang dapat mengubah pola gerakan sesuai dengan persyaratan khusus untuk dapat digunakan mengatasi situasi problem yang tidak sesuai SOP. |
5. | Naturalisasi | Melakukan unjuk kerja level tinggi secara alamiah, tanpa perlu berpikir lama dengan mengkreasi langkah kerja baru. |
Daftar Kata Kerja Operasional KKO KD Keterampilan GTK Kemdikbud
Demikianlah diskusi sekitar Kata Kerja Operasional KKO Sikap, KKO Pengetahuan dan KKO Keterampilan … semoga bermanfaat …
Sumber:
- Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan