Karakteristik siswa merupakan prasyarat bagi guru dan kepala sekolah sebelum membuat rencana-rencana. Rencana dalam konteks kurikulum mencakup RPP, Modul Ajar, Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) maupun program kerja sekolah lainnya. Prinsip ini selaras dengan prinsip yang berlaku pada sistem pendidikan kita sekarang yaitu pembelajaran berpusat pada murid / siswa / peserta didik.

Sesungguhnya Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka yang segera berlaku, memprasyaratkan sekolah dan guru mendokumentasikan karakteristik siswa. Sayangnya, masih banyak sekolah dan guru kita belum optimal dalam mengadministrasikan data watak siswa ini. Sekolah belum menggali dan mengidentifikasi secara lengkap aspek karakteristik-karakteristik ini.

Fakta yang lain adalah mengomunikasikan data karakteristik ini pada seluruh pemangku kepentingan di sekolah. Baik kepada rekan-rekan pendidik maupun pemangku kepentingan lainnya pada sistem manajemen sekolah juga masih menjadi kendala. Logikanya, seiring dengan semakin majunya teknologi, sekolah dapat dengan mudah mengomunikasikan data karakteristik peserta didik (yang cukup kompleks) kepada stake holder lainnya. Salah satu contoh misalnya menggunakan aplikasi berbasis web yang berpusat pada sistem database.

Pengertian Karakteristik Siswa

Karakteristik menurut Kamus Bahasa Indonesia Online Kemdikbud KBBI Daring bermakna sebagai tanda, ciri, atau fitur yang dapat digunakan sebagai identifikasi; kekhasan atau kualitas yang membedakan. Jadi kita dapat memaknai karakteristik siswa sebagai tanda, ciri atau data untuk mengidentifikasi kekhususan atau keunikan pelajar yang bersangkutan.

Mengutip dari Modul Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK, karakteristik peserta didik mengandung pengertian keseluruhan pola kelakuan atau kemampuan yang peserta didik miliki sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan, sehingga menentukan aktivitasnya dalam mencapai cita-cita atau tujuannya.

Sedangkan menurut https://tophat.com/glossary/l/learner-characteristics/ , karakteristik siswa adalah konsep yang berkisar tentang bagaimana unsur-unsur pribadi, sosial, kognitif, dan akademik mempengaruhi belajar siswa. Konsep ini menganggap bahwa aspek-aspek ini memainkan peran penting menentukan materi dan cara siswa belajar. Melalui serangkaian penelitian dan pengamatan, pendidik dapat menentukan karakteristik apa yang paling mempengaruhi. Selanjutnya guru dapat menggunakan untuk mengembangkan instruksi pembelajaran yang sesuai untuk kelompok tertentu.

Aspek-aspek terkait karakteristik siswa tentunya mencakup banyak hal. Dalam diskusi ini kita akan membatasi pada beberapa karakteristik penting untuk mendukung merdeka belajar. Karakteristik siswa yang rekan-rekan pendidik perlu identifikasi agar dapat menciptakan pendidikan yang memerdekakan.

Jenis-jenis Karakteristik Siswa

Karakteristik peserta didik mencakup aspek etnik, kultural, status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral dan spiritual, dan perkembangan motorik.

Minat menurut KBBI Daring ialah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan. Juga bisa bermakna rasa lebih suka, rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas. Guru seyogyanya menghubungkan keminatan siswa dengan proses belajar yang berlangsung. Ketika siswa melihat manfaat isi pembelajaran dengan minatnya hal ini dapat mendorongnya belajar lebih bersemangat. Pada akhirnya akan mendatangkan kepuasan bagi diri siswa.

Kemampuan awal ialah kesanggupan; kecakapan; kekuatan yang siswa miliki sebelum belajar kompetensi yang baru yang lebih tinggi. Dalam konteks belajar, kemampuan awal siswa umumnya lebih rendah dari kompetensi yang baru. Namun tidak tertutup kemungkinan kompetensi awal siswa lebih tinggi dari materi pembelajaran yang baru. Dalam konteks ini guru harus memastikan kompetensi awal siswa sehingga pembelajaran dapat berlangsung sesuai levelnya. Istilah kerennya rekan-rekan pendidik mengajar pada level yang benar atau teaching at the right level.

Gaya belajar adalah cara yang cenderung peserta didik pilih untuk menerima, mengatur, dan memproses informasi atau pesan dari komunikator/pemberi informasi. Secara umum terdapat 3 (tiga) gaya belajar yaitu auditori, visual dan kinestetik. Setiap siswa dapat memiliki gaya belajar dominan yang berbeda, dapat pula berupa gabungan beberapa gaya belajar. Guru memiliki peluang untuk mengoptimalkan prestasi belajar siswa dengan memanfaatkan data gaya belajar ini.

Motivasi ialah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi intrinsik inilah yang selalu medorong siswa untuk belajar secara optimal. Kita sebagai guru perlu menyambut motivasi siswa ini karena inilah kebutuhan belajar siswa yang secara tidak sadar muncul (tersampaikan).

Perencanaan Modul Ajar dan KOS

Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah kita belakangan ini mengharapkan segera terwujudnya merdeka belajar. Modul ajar dan KOS merupakan contoh produk perencanaan sebelum implementasi Kurikulum Merdeka. Sebelum melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran berupa Modul Ajar dan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) sekolah dan guru harusnya memiliki karakteristik siswa / peserta didik. Data ini menjadi dasar langkah, aktivitas maupun cara apa yang selanjutnya harus dilakukan untuk terwujudnya merdeka belajar atau pendidikan yang memerdekakan.

Sebelum membuat perencanaan pembelajaran berupa modul ajar, guru seharusnya berpegang pada data karakteristik siswa. Dengan demikian, modul ajar hasil rancangannya benar-benar terarah untuk memerdekakan siswa dalam belajar. Tanpa data karakteristik siswa, kita hanya bisa membuat modul ajar untuk siswa tipikal / secara umum. Jika ini yang terjadi kita hanya berganti format RPP saja.

Demikian pula perencanaan Kurikulum Operasional Sekolah dan program sekolah terkait lainnyapun memprasyaratkan agar memiliki data karakteristik siswa. Menjadi aneh dan kurang tepat manakala membuat perencanaan implementasi kurikulum merdeka berupa KOS dan program kerja terkait lainnya tetapi belum melakukan asesmen karakteristik siswa. Demikian sekilas Karakteristik siswa sebagai bahan diskusi. Bagaimana menurut rekan-rekan ….?


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.